Statistik RB Leipzig vs Manchester United di Laga Terakhir Grup Neraka

Manchester United Mengalami Kekalahan atas Tuan Rumah RB Leipzig (Pict : Credit to Skysports.com)

RB Leipzig vs Manchester United - Pada pertandingan ke-6 Fase Grup Liga Champions Manchester United bertandang ke markas RB Leipzig dan melakoni laga hidup mati untuk memperebutkan tiket lolos ke babak 16 besar. Manchester United turun dengan formasi 3-4-1-2 dengan memasang Marcus Rashford dan Greenwood sebagai ujung tombak, sementara tuan rumah RB Leipzig menurunkan formasi 3-4-2-1 dan mempercayakan lini depan kepada Dani Olmo.

Susunan Pemain RB Leipzig vs Manchester United

Pertandingan RB Leipzig vs Manchester United berakhir dengan skor 3-2, ulasan pertandingan dapat dilihat link berikut (RB Leipzig vs Manchester United). Kekalahan Manchester United ini sekaligus menghentikan harapan mereka untuk berlaga di babak 16 besar Liga Champions karena berada di posisi 3 dibawah RB Leipzig dan PSG. Mereka harus rela memupus harapan untuk menjadi juara di Liga Champions, namun mereka akan tetap berlaga di Europa League yang merupakan kasta kedua dibawah Liga Champions.
Berikut statistik dari pertandingan Manchester United vs RB Leipzig :

RB LEIPZIG	STATISTIK TIM	MANCHESTER UNITED
3	Skor	2
9	Tendangan	19
4	Tendangan ke gawang	7
44%	Penguasaan bola	56%
402	Operan	489
74%	Akurasi Operan	79%
18	Pelanggaran	7
4	Kartu Kuning	5
0	Kartu Merah	0
5	Offside	0
4	Tendangan sudut	10

Dilansir dari Whoscored.com kedua kesebelasan lebih sering memainkan bola dari sisi sayap baik kanan maupun kiri. Tercatat goal yang diciptakan oleh RB Leipzig pada menit ke-2 berawal dari umpan silang Marcel Sabitzer dari sisi kanan RB Leipzig dan dituntaskan dengan sempurna oleh Angelino. Begitupun dengan goal kedua dari RB Leipzig pada menit ke-13 merupakan  goal yang berawal dari open play dari sisi kiri, Angelino mengirimkan crossing ke pertahanan Manchester United dan diselesaikan dengan sempurna oleh Amadaou Haidara. Sama halnya dengan goal yang diciptakan oleh Manchester United pada menit ke-82 merupakan sebuah serangan yang berawal dari sisi sayap mereka. Berikut gambaran statistik penyerangan dari kedua tim :

Statistik Penyerangan RB Leipzig vs Manchester United (Pict : Credit to Whoscored.com)

Dalam hal melakukan tembakan ke arah gawang, RB Leipzig lebih sering melakukannya dari dalam kotak penalty dengan persentase 67% dan sisanya mereka lakukan dari luar kotak penalty sebanyak 33%. Sementara untuk Manchester United dari total 19 tendangan percobaan, 11% berasal dari jarak 6 yards dari garis gawang, 47% dari jarak 18 yards dari garis gawang dan sisanya 42% berasal dari tendangan luar kotak penalty. Berikut gambaran mengenai percobaan tendangan kedua kesebelasan :

Statistik Percobaan Tendangan RB Leipzig vs Manchester United (Pict : Credit to Whoscored.com)

Untuk area permainan, bola lebih sering mengalir di daerah pertahanan RB Leipzig dengan persentase 35% hal ini dikarenakan Manchester United lebih sering melakukan serangan ke daerah pertahanan RB Leipzig dapat dilihat dari statistik yang menunjukan Manchester United melakukan 19 kali tembakan dan 7 tembakan on target.

Action Zones RB Leipzig vs Manchester United (Pict : Credit to Whoscored.com)

Pemain yang paling menonjol dari kedua tim dalam pertandingan ini yaitu masing-masing adalah Bruno Fernandes dari kubu Manchester United dengan total sentuhan sebanyak 95 sentuhan, tercatat Bruno Fernande juga melakukan shots sebanyak 5 kali dan keypass sebanyak 4 kali dan memberikan 1 goal bagi Manchester United lewat titik penalty. Sementara di kubu RB Leipzig, Angelino adalah pemain menojol dengan catatan ia mencetak 1 goal dan 1 assist, hasil tersebut sudah cukup membuatnya menjadi Man of The Match dalam pertandingan.

Manchester United sebenarnya memegang kendali pertandingan dari awal pertandingan, namun kesalahan-kesalahan kecil dan kurang maksimalnya memanfaatkan peluang yang ada membuat Manchester United mengalami kekalahan dalam pertandingan krusial ini. Ole Gunnar Solskjaer harus segera berbenah terutama pada lini depan dan lini belakang mereka. Lini depan harus sesegera mungkin mendapatkan pemain yang menjadi sosok pembeda dalam pertandingan, sementara untuk lini belakang Manchester United harus menemukan pemain belakang yang mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi untuk mengkordinir lini pertahanan supaya tak melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang berbuat fatal.